BPRS HIK Parahyangan Dorong Mahasiswa Jadi Agen Perubahan Atasi Kesenjangan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah

BANDUNG, 22 September 2025 – BPRS HIK Parahyangan kembali menegaskan komitmennya dalam memajukan ekonomi syariah di Indonesia. Melalui Pimpinan Kantor Cabang Cileunyi, Bapak Apipudin, BPRS HIK Parahyangan turut serta sebagai pembicara kunci dalam Musyawarah Nasional Manajemen Keuangan Syariah (MUNAS MAKSYESA) 2025 di Aula Pendidikan Profesi Guru UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.

Dalam forum yang dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai universitas, Bapak Apipudin membawakan materi inspiratif berjudul "Inklusi Keuangan Perbankan melalui Investasi Perencanaan Keuangan Syariah." Sesi ini secara khusus menyoroti tantangan besar yang dihadapi industri syariah saat ini. Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan syariah mencapai 39,11%, jauh melampaui indeks inklusi keuangan syariah yang hanya berada di angka 12,88%.

"Paradoks ini menunjukkan bahwa masyarakat kita sudah memiliki pengetahuan, namun belum tergerak untuk mengadopsi produk dan layanan syariah secara nyata," ujar Bapak Apipudin. "Kami percaya, generasi muda adalah kunci untuk menjembatani kesenjangan ini. Dengan pemahaman yang mendalam tentang perencanaan keuangan syariah, mereka bisa menjadi agen perubahan, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk lingkungan sekitarnya."

Lebih lanjut, Bapak Apipudin menjelaskan bahwa perencanaan keuangan syariah bukan sekadar mengelola uang, tetapi juga memastikan setiap aset dan investasi sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Diskusi ini mengajak para mahasiswa untuk mulai berinvestasi sejak dini melalui instrumen syariah yang aman dan menguntungkan, seperti pembiayaan, tabungan, dan produk investasi emas yang ditawarkan oleh BPRS HIK Parahyangan.

Partisipasi BPRS HIK Parahyangan dalam MUNAS MAKSYESA 2025 ini merupakan wujud nyata dari komitmen bank untuk terus memberikan edukasi dan literasi keuangan syariah kepada masyarakat luas, khususnya para akademisi dan mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan.